"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan"

Senin, 11 Januari 2010

Jejak Sahabat Nabi

Mengikuti Sahabat Nabi

Dalam istilah agama, yang di sebut dengan sahabat adalah seorang yang hidup pada zaman Rasulallah, yang pernah atau belum pernah berjumpa/melihat, dalam waktu lama atau hanya sebentar saja. "Sahabat" adalah sebutan yang diberikan nabi untuk kaum muslimin yang hidup pada zamannya. Mereka adalah orang - orang yang beruntung karena bisa melihat, menyaksikan, menerima langsung pelajaran Islam dari sumber utama dan pertama. Sudah tentu amalan mereka masih asli. Tidak ada pikiran untuk merekayasa, apalagi merubah ajaran yang telah di contohkan nabi. Berkenaan dengan kedekatan para sahabat dengannya, kemudian terdapat pesan nabi untuk kaum muslimin dan muslimat untuk masa setelahnya nabi sampai pada zaman sekarang ini. Dengan mengikuti jejak para sahabat akan sangat memungkinkan amalannya sama dengan amalah Rasulallah. Makanya Rasul selalu menekankan agar kaum muslimin senantiasa mengikuti para sahabatnya.

Dalil pertama (dalam hadits Arbain Nawawy), hadits nabi :

Rasulallah pernah bersabda : Aku berpesan kepadamu, Hai kaum muslimin, hendaknya kalian selalu bertaqwa dan taat kepada Allah, meski yang memerintah itu seorang hamba sahaya. Sebab pada kehidupan kalian suatu hari nanti akan mengalami berbagai perbedaan (konflik). Maka tetaplah kalian pada sunnahku (jalan/jejak) dan jejak para Khulaga'ur Rasyidin yang mendapatkan hidayah Allah (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi, hadits hasan shohih)

Dalil kedua, yang dimuat dalam kitab Al Muwaththa:

Imam Malik meriwayatkan hadits (yang berstatus mursal), Rasulallah bersabada : Aku wariskan dua hal yang apabila kalian berpegang pada keduanya tak akan tersesat selamanya, yaitu kitab Allah (Al - Qur'an) dan sunnah Rasulallah (Hadits). Oleh karena itu, wajib bagi kalian, hai saudara - saudaraku, mengikuti Ahlussunnah Wal Jama'ah, serta tetap pada jalan mereka. Apabila kalian lalim, tentu golongan kalian akan bercerai berai. Demikian pula apabila kalian lalim dari jalan Allah. Ingat firman Allah : Janganlah kalian mengikuti jalan - jalan selain tununan nabi, karena jalan itu mencerai - berai kalian dari jalan Allah. oleh karena itu, kalian bisa jadi lalim dan bercerai - berai, menjalankan bid'ah, dan jauh dari perkara haq (benar). yang di maksud dengan sunnah adalah tuntunan Rasulallah dan sahbat - sahabatnya, dan jalan orang - orang yang mengikuti Rasulallah dan sahabat - sahabatnya, baik pada bidang akidah, amaliyah (perbuatan), ataupun qauliya (ucapan), lihat Al - Majalis As Saniyah Syarh Arba'in Nawawy.

Dalil ketiga (lihat kitab Ibid), sebuah hadits (berstatus marfu) :

Allah berpihak pada sahabat - sahabatku. Hendaknya kalian tidak mempermainkan mereka setelah aku tinggalkan. Siapa mencintai mereka karena mencintai aku, aku juga akan mencinatai mereka. Siapa yang membenci mereka karena benci kepadaku, maka aku akan membencinya. Siapa yang menyakiti mereka maka sama halnya telah menyakiti aku, dan siapa yang menyakiti aku berarti sama halnya dengan menyakiti Allah. Siapa yang menyakiti Allah, akan di usulkan untuk dicabut nyawanya. Syeh Abdul Qadir Jilany dalam kitab Al Ghinniyah menyampaikan : Seorang muslim haruslah mengikuti faham Ahlussunnah Wal Jama'ah. Ahlussunnah artinya mengikuti tuntunan Rasulallah, dan jama'ah artinya mengikuti apa yang telah menjdai kesepakatan sahabat - sahabat Rasulallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar