"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan"

Senin, 25 Oktober 2010

Cara Menghilangkan Kesusahan

TIGA CARA MENGHILANGKAN KESUSAHAN

Sahdan, Seorang pakar ketabiban kalbu mengatakan bahwa kiat untuk menghilangkan kecemasan kalbu ada tiga macam, yaitu:
1.   Mengingat Allah (Dzikrullah)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.(S. Al A’raaf :201)

Disebutkan dalam sebuah keterangan “Hanya dengan Meningat Allah Hati Menjadi tenang”, dengan mengingat Allah kecemasan yang kita rasakan akan hilang karena dengan dzikrullah kita menyakini bahwa semua perkara/ujian yang diberikan hanyalah semata – mata kehendak Allah SWT.

Adapun yang di maksud dengan dzikrullah adalah memperbanyak membaca dzikir, adapun jenis – jenis dzikir yang sudah di kenal oleh lapisan masyarakat muslim antara lain:
Membaca Tasbih (Subhaanallah), membaca Tahmid (Alhamdulillah), membaca Takbir (Allahu Akbar), dan membaca Tahlil (Laa Ilaha Illallah) atau membaca Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billahil Aliyil Adhim, dan dzikir lainnya

2.   Menemui Para Waliyullah (Para Ulama)

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (S. Yunus : 62)

Dengan menemui dan berlajar dari para wali Allah (para Ulama), kita akan ikut terbawa dalam ketenangan karena hati mereka selalu terpaut kepada Allah dan hari akhir, mereka tak pernah takut dan bersedih hati karena hati mereka selalu bersama Allah, mereka selalu mengajarkan ajaran Rasulallah dan para sahabat Rasulallah.

3.   Mendengar Nasihat Orang – orang Bijak

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (nasihat Luqman Hakim kepada anaknya yang di abadikan Allah dalam Al Qur’an Surat Luqman ayat ke 12).

Dengan membiasakan diri mendengar nasihat, penjelasan dan keterangan (dakwah) dari Para Ulama yang ihsan atau ustad yang sholeh mengenai kebaikan akhirat dan dunia akan menjadikan hati dan jiwa terarah kepada kebaikan.

Diambil dari serpihan nasihat – nasihat untuk para hamba (Nashaihul Ibad) menjadi santun dan bijak, karya Imam Nawawi Al Bantani.