"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan"

Sabtu, 30 Januari 2010

ALLAH MENGABULKAN DOA

Allah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah berfirman dalam al-Qur’an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Adapun salah satu ayat yang membicarakan masalah tersebut adalah:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenarn.” (Q.s. al-Baqarah: 186).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, Allah itu dekat kepada setiap orang. Dia Maha Mengetahui keinginan, perasaan, pikiran, kata-kata yang diucapkan, bisikan, bahkan apa saja yang tersembunyi dalam hati setiap orang. Dengan demikian, Allah Mendengar dan Mengetahui setiap orang yang berpaling kepada-Nya dan berdoa kepada-Nya. Inilah karunia Allah kepada manusia dan sebagai wujud dari kasih-sayang-Nya, rahmat-Nya, dan kekuasaan-Nya yang tiada batas.

Allah memiliki kekuasaan dan pengetahuan yang tiada batas. Dialah Pemilik segala sesuatu di seluruh alam semesta. Setiap makhluk, setiap benda, dari orang-orang yang tampaknya paling kuat hingga orang-orang yang sangat kaya, dari binatang-binatang yang sangat besar hingga yang sangat kecil yang mendiami bumi, semuanya milik Allah dan semuanya berada dalam kehendak-Nya dan pegaturan-Nya yang mutlak.

Seseorang yang beriman terhadap kebenaran ini dapat berdoa kepada Allah mengenai apa saja dan dapat berharap bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya. Misalnya, seseorang yang mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan tentu saja akan berusaha untuk melakukan berbagai macam pengobatan. Namun ketika mengetahui bahwa hanya Allah yang dapat memberikan kesehatan, lalu ia pun berdoa kepada-Nya memohon kesembuhan. Demikian pula, orang yang mengalami ketakutan atau kecemasan dapat berdoa kepada Allah agar terbebas dari keta¬kutan dan kecemasan. Seseorang yang menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan dapat berpaling kepada Allah untuk menghilangkan kesulitannya. Seseorang dapat berdoa kepada Allah untuk memohon berbagai hal yang tidak terhitung banyaknya seperti untuk memohon bimbingan kepada jalan yang benar, untuk dimasukkan ke dalam surga bersama-sama orang-orang beriman lainnya, agar lebih meyakini surga, neraka, Kekuasaan Allah, untuk kesehatan, dan sebagainya. Inilah yang telah ditekankan Rasulullah SAW. dalam sabdanya:

“Maukah aku beritahukan kepadamu suatu senjata yang dapat melindungimu dari kejahatan musuh dan agar rezekimu bertambah?” Mereka berkata, “Tentu saja wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Serulah Tuhanmu siang dan malam, karena ‘doa’ itu merupakan senjata bagi orang yang beriman.”1

Namun demikian, terdapat rahasia lain di balik apa yang diungkapkan dalam al-Qur’an yang perlu kita bicarakan dalam masalah ini. Sebagaimana Allah telah menyatakan dalam ayat:

“Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan manusia itu tergesa-gesa.” (Q.s. al-Isra’:11).

Tidak setiap doa yang dipanjatkan oleh manusia itu bermanfaat. Misalnya seseorang memohon kepada Allah agar diberi harta dan kekayaan yang banyak untuk anak-anaknya kelak. Akan tetapi Allah tidak melihat kebaikan di dalam doanya itu. Yakni, kekaya¬an yang banyak itu justru dapat memalingkan anak-anak tersebut dari Allah. Dalam hal ini, Allah mendengar doa orang tersebut, menerimanya sebagai amal ibadah, dan mengabulkannya dengan cara yang sebaik-baiknya. Sebagai contoh lainnya, seseorang berdoa agar tidak terlambat dalam memenuhi perjanjian. Namun tampaknya lebih baik baginya jika ia sampai di tujuan setelah waktu yang ditentukan, karena ia dapat bertemu dengan sese¬orang yang memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kehidupan yang abadi. Allah mengetahui masalah ini, dan Dia mengabulkan doa bukan berdasarkan apa yang dipikirkan orang itu, tetapi dengan cara yang terbaik. Yakni, Allah mendengar doa orang itu, tetapi jika Dia melihat tidak ada kebaikan dalam doanya itu, Dia memberikan apa yang terbaik bagi orang itu. Tentu saja hal ini merupakan rahasia yang sangat penting.


Diambil dari karya : Harun Yahya